JOMBANG.TV – Jelang Natal dan tahun baru (Nataru) harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional mengalami kenaikan. Akibatnya daya beli masyarakat pun turun.
Seperti terpantau di pasar Legi misalnya, harga sembako seperti beras, gula, hingga minyak goreng mengalami kenaikan cukup signifikan. Beras jenis medium yang dua pekan sebelumnya di harga Rp. 11.500,- kini menjadi Rp. 13.000,- perkilo.
Harga minyak goreng yang sebelumnya Rp. 13.000,- per liter, kini naik jadi Rp. 14.500,- gula pasir yang sebelumnya Rp. 13.000,- perkilogramnya, kini tembus RP 17.000,-.
Sementara telur ayam dari Rp. 24.000,- perkilo menjadi Rp. 26.0000,-. Sedangkan daging ayam potong, dari sepekan sebelumnya di harga Rp. 28.000,- perkilogramnya, kini naik jadi Rp. 30.000,-.
Naiknya harga kebutuhan pokok itupun dikeluhkan pedagang karena berdampak pada omset yang turun lantaran berkurangnya daya beli masyarakat.
“Gula, beras dan pokoknya sembako semua naik. Setiap tahun baru mesti naik dan barangnya juga telat,” ujar Muhammad Mujib, salah satu pedagang sembako, Senin (27/11) pagi.
“Dampaknya ya sepi dan penghasilan menurun sekitar 30 persen,” tandasnya.
Naiknya harga kebutuhan pokok tentu saja dikeluhkan konsumen. Hanya saja mereka cuma bisa pasrah.
“Sudah biasa setiap tahun seperti itu, kalau pas keperluan banyak ya harga pasar pasti naik,” cletuk Anin Fitriana, salah satu pembeli.(jb1/adm)