ADVERTISEMENT
JOMBANG.TV – Makanan untuk pengentasan stunting seharusnya penuh gizi. Namun hal itu justru sebaliknya, bahkan terlihat menjijikkan. Bagaimana tidak, makanan penambah gizi stunting itu terdapat belatung.
Tentu saja makanan tak layak konsumsi itu ditolak warga yang menerima. Ya, penyaluran makanan penambahan gizi stunting itu diberikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang pada kegiatan Pos Pemulihan Gizi (PPG) di kantor Kecamatan Sumobito, Senin (13/11) pagi.
Warga Desa Madiopuro sebanyak 8 orang menjadi salah satu penerimanya dan diperuntukan bagi ibu hamil serta balita.
Makanan itu berupa nasi, sepotong ayam goreng, dua butir telor puyuh rebus, sebungkus sop sayur dan satu buah pisang ijo. Mirisnya, di dalam sop sayur terdapat seekor belatung.
Kades Madiopuro Suwito Hadi langsung beraksi tegas menolak dan mengembalikan bantuan makanan tersebut ke petugas Puskesmas Sumobito. “Bantuannya saya tolak saya kembalikan, karena makanannya tidak layak. Bantuan PPG, khususnya bantuan stunting di Desa Madiopuro saya tolak karena tidak layak dimakan,” ujarnya.
Menurut Suwito ada 8 warganya yang menerima bantuan makanan penambah gizi untuk stunting. “Yang stunting di Desa saya ada 8, Ada dua warga yang makanannya sempat dibuang karena tidak layak dimakan manusia. Yang 6 saya kembalikan,” katanya.
“Pemerintah ini kan menggelontorkan biaya untuk stunting itu bukan jutaan, tapi miliaran. Khusus untuk mengentaskan masalah stunting. Tapi kalai pemerintah (Kabupaten) memberikan bantuan makanan untuk stunting, kalau gak layak konsumsi kan malu besar,” pungkasnya.
Sementara Sekretaris Dinkes Jombang Syaiful Anwar mengaku sudah menerima komplain dari warga terkait makanan penambah gizi untuk stunting tersebut. “Kita evaluasi ini, kan banyak komplain ya. Kita hentikan dulu,” tandasnya.(jb1/adm)
Komentar untuk post