JOMBANG.TV – Bagi anda yang suka berwisata alam penuh tantangan, wisata tracking jelajah alam di bukit Pecaringan, tepatnya di Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam, Jombang, bisa jadi rekomendasinya.
Selain memiliki jalur perjalanan yang menantang, wisata desa di lereng gunung Anjasmoro tersebut juga menawarkan keindahan alam, mulai dari pegunungan, perkebunan, hingga aliran sungai yang masih alami.
Wisata yang dikelola desa ini menawarkan konsep wisata tracking jelajah alam lintas desa di lereng gunung Anjasmoro. para wisatawan akan menempuh perjalanan selama kurang lebih dua jam, dengan jarak sekitar 2,6 kilometer. kondisi jalannya cukup menantang, bebatuan dan hanya bisa dilalui satu orang atau jalan setapak.
Selama di perjalanan, para pengunjung disuguhkan keindahan alam sekitar, salah satunya perkebunan buah durian. Tak jarang para pengunjung ini, bakal berhenti lama saat berada di kebun durian untuk berswafoto. Bahkan sebagian ada yang berhenti sejenak untuk bermain air di sungai.
Meski cukup melelahkan pengunjung mengaku tetap senang. Salah satunya adalah Dewi Antikasari, asal Surabaya.
“Kalau ke sini sih pengen lihat pemandangannya yang bagus, hijau dan sungai-sungai nya. Jadi kita mau kayak healing gitu,” katanya, Minggu (19/11).
Dewi mengaku tak datang sendiri melainkan bersama kawan kawannya. Dirinya mengetahui lokasi wisata tracking jelajah alam dari media sosial.
“Awalnya sih kita cari-cari di internet wisata alam gitu, terus nemu di sini. Lumayan sih tracingnya agak panjang, terus agak curam, dan udaranya sejuk juga,” ujarnya.
“Paling itu sih melihat pohon-pohon berbagai jenis, seperti buah durian, ada coklat dan macam-macam tanaman, terus sungainya juga bagus,” pungkas Dewi.
Agar bisa merasakan keseruhan wisata jelajah alam ini, setiap pengunjung cukup membayar tiket 40 ribu saja, itu sudah komplit dengan pemandunya.
Menurut Kepala Desa setempat, wisata jelajah alam ini sebagai untuk meningkatkan pengembangan wisata desa yang ada di Desa Jarak.
“Yang ditawarkan panorama alam, hikking, menikmati panorama sungai maupun potensi-potensi yang ada di Desa Jarak, baik dari perkebunan atau peternakan yang ada di desa jarak semacam itu,” bebernya.
Meski baru dibuka sekitar satu bulanan, namun wisata tracking bukit pecaringan ini mulai ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, seperti dari Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya.(jb1/adm)
Komentar untuk post