JOMBANG. TV – Karut marut penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) di Kabupaten Jombang, belum juga usai. Kali ini, keluarga penerima manfaat (KPM) terima beras kualitas buruk, dan daging ayam afkir.
Beras kualitas buruk tak layak konsumsi dan daging ayam afkir ini diterima beberapa KPM di Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto Jombang. Beras buruk itu diterima dari agen penyalur pada 27 Agustus bulan kemarin.
Salah seorang KPM, Moh. Saifuddin mengaku, menerima komiditi BPNT kualitas buruk itu bersamaan dengan 4 jenis barang lain, yakni, daging ayam 3 potong, ikan tongkol, telor dan bawang. Dari semua komoditi, kondisi beras dan ayam tidak bagus atau tak layak konsumsi.
“Kondisi berasnya jelek, kalau dimasak sepo atau g ada rasanya. Warnanya jug ada kemerahan. Pas dicuci itu gak ada air leri nya. Ayamnya juga gak bagus, ayam yang bentingan, ayam yang kecil-kecil ayam yang afkiran istilahnya. Itu ada bungkusnya dan ayam frizer an, ada mereknya,” ucapnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (3/9/2022).
Kata dia, dengan kualitas beras BPNT seperti itu, ia menduga itu beras lama yang diolah kembali. Sebab saat dicuci, air hasil cuciannya tidak berwarna putih keruh.
Bahkan, beras BPNT yang ia terima sebanyak 25 kilogram itu, sempat ia masak dan dimakan satu keluarga meski rasa yang ditimbulkan aneh.
“Ambilnya di toko yang ada di RT 5. Kelihatannya polesan. Beras lama terus dipoles, karena saat dicuci itu gak ada lerinya. Rasanya sepo, sempat saya makan sekali, saya masak. Anak saya gak mau makan, akhirnya saya tukarkan di toko kelontong, dihargai Rp 6.600 ribu rupiah per kilogram. Dari 25 kilogram kurang satu kilo, saya jual, dan saya terima uang bejaji Rp 160 ribu rupiah,” bebernya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Suparlan, salah satu KPM yang menerima beras dan ayam afkir. Menurut Parlan, beras BPNT yang rusak tidak ia makan.
“Ya gak saya makan, saya simpan, karena berasnya rusak,” pungkasnya. (jb2/adm)
Komentar untuk post