JOMBANG TV- Seusai menghadiri rapat Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk kader Posyandu, Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Hj. Yuliati Nugrahani, memilih untuk singgah sejenak menikmati sajian khas lokal di sebuah warung makan sederhana namun ramai pembeli, Warung Nasi Denanyar, yang berlokasi di Jl KH Bisri Syansuri No 5, Denanyar, Jombang.
Dengan senyum hangat, Yuliati yang juga merupakan istri dari Bupati Jombang H. Warsubi itu memesan menu favoritnya, nasi jagung lengkap dengan sayur lodeh terong, udang dan telur balado, serta peyek kacang yang renyah. Minumnya, ia memilih air jeruk hangat.
“Makan nasi jagung itu bikin kenyang tapi tetap ringan. Saya paling suka dipadukan dengan sayur lompong atau lodeh terong yang dimasak lama sampai bumbunya benar-benar meresap,” ungkap Yuliati sambil menyendok suapan terakhirnya. “Terong yang empuk dan kaya rasa itu nikmat sekali.”
Ia juga menambahkan alasan memilih air jeruk hangat sebagai teman makan siang. “Saya menghindari minum es setelah makan. Kasihan ginjalnya kalau kerja berat habis makan makanan berat,” tuturnya ringan.
Warung Nasi Denanyar memang dikenal luas di kalangan warga Jombang sebagai tempat makan favorit dengan sajian rumahan yang menggugah selera. Etalase kayunya selalu dipenuhi beragam lauk dan sayur siap santap
Dari ikan goreng, udang dan telur balado, oseng cumi hitam, oseng paru gurih pedas yang dimasak kering, kikil mercon hingga aneka sambal dan sayur-mayur khas Jawa Timur. Harganya pun bersahabat, menjadi magnet tersendiri bagi pembeli dari berbagai kalangan.
Kebiasaan Yuliati menikmati kuliner Jombang bukanlah hal baru. Ia kerap menyempatkan diri mampir ke warung atau kedai tradisional setiap kali ada kunjungan kerja ke desa-desa. Kadang ia pergi sendiri, kadang juga saat menemani sang suami, Bupati Warsubi.
“Kalau ada waktu longgar, saya memang senang mencoba makanan khas di setiap desa. Selain bisa lebih dekat dengan masyarakat, kita juga bisa ikut mengangkat potensi kuliner lokal,” ujar Yuliati.
Siang itu, warung sederhana di tengah permukiman padat Denanyar menjadi saksi bagaimana hidangan lokal bisa menyatukan selera, cerita, dan kehangatan. Di balik meja kayu dan lauk-lauk sederhana, ada nilai yang lebih besar: mencintai tanah kelahiran lewat rasa.
Komentar untuk post