JombangTv – Pemerintah Kabupaten Jombang resmi meluncurkan program Interkoneksi Wisata Religi Edukatif pada Rabu (4/12/2024). Launching program yang ditandai dengan pemotongan pita dan pecah kendi ini dilakukan di area parkir UPT Kawasan Wisata Religi Gus Dur. Program ini bertujuan untuk menghubungkan nilai sejarah, budaya, dan agama yang kaya di Kabupaten Jombang, khususnya di empat pondok pesantren besar.
Pj. Bupati Jombang, Dr. Drs. Teguh Narutomo, M.M., yang hadir bersama Forkopimda dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah awal yang luar biasa dalam mengembangkan pariwisata berbasis sejarah dan religi di Jombang. “Dengan konsep ini, kita ingin mengintegrasikan nilai sejarah, budaya, dan agama, serta memudahkan wisatawan untuk mengakses berbagai informasi terkait tokoh-tokoh besar, tempat-tempat bersejarah, dan pesantren-pesantren yang ada,” tuturnya.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat sekitar pesantren melalui pengembangan UMKM. “Melalui program ini, Pemkab Jombang berharap dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Jombang dan memperkenalkan lebih banyak potensi yang dimiliki daerah kita,” tambah Teguh Narutomo Pj Bupati Jombang.
Kabupaten Jombang, sebagai salah satu kota santri terbesar di Indonesia, memiliki sejarah panjang dan kaya akan tokoh-tokoh ulama besar seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Abdul Wahab Chasbullah. Keempat pondok pesantren besar di Jombang, yakni Tebuireng, Mambaul Ma’arif Denanyar, Bahrul Ulum Tambakberas, dan Darul Ulum Rejoso Peterongan, menjadi pusat pendidikan agama dan spiritual yang sangat berpengaruh.
Pj. Bupati mengajak seluruh stakeholder untuk mengembangkan program ini secara berkelanjutan. “Saya berharap program ini tidak hanya menjadi tren sesaat, tetapi benar-benar memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan daerah kita,” pungkasnya.