JombangTv – Di bawah langit pagi yang teduh, deretan motor berbaris rapi di Lapangan Pulo Jombang. Bukan pawai biasa, melainkan rombongan yang sarat makna spiritual dan sosial. Mereka datang membawa semangat, semangat mengenang jasa para pendiri pesantren yang menjadi pilar peradaban santri, dalam kegiatan bertajuk “Riding to Muassis”.
Diinisiasi oleh PAC GP Ansor Jombang Kota, kegiatan yang digelar Minggu (15/06/2025) itu menjadi simbol penghormatan terhadap ulama sekaligus ajang mempererat silaturahmi. Hadir pula dalam kegiatan ini Bupati Jombang H. Warsubi, Wakil Bupati H. Salmanudin Yazid, jajaran Forkopimda, dan Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan yang turut memberi dukungan penuh.
Dengan mengusung kampanye safety riding, rute ziarah dimulai dari Lapangan Pulo menuju makam para muassis pesantren. Sekitar dua ratus peserta dari berbagai unsur Nahdlatul Ulama, seperti MWCNU, PAC Ansor dan Banser se-Kecamatan Jombang, serta Fatayat dan Muslimat menjadi bagian dari konvoi yang berjalan tertib dan penuh khidmat. Tidak hanya tokoh pemerintahan dan organisasi, kehadiran Gus Hikam, pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, memberi warna spiritual dalam perjalanan ini seolah mengukuhkan bahwa setiap roda yang berputar adalah bagian dari ziarah yang bukan hanya fisik, tapi juga jiwa.
Sedikitnya 200 orang pemotor turut andil dalam kegiatan ini, mereka tertib berlalu lintas dengan menggunakan helm standar, dan mengikuti arahan petugas pengawalan sepanjang perjalanan. Kampanye keselamatan ini sekaligus menjadi pesan penting kepada masyarakat, terutama generasi muda, agar tetap aman dan tertib saat berkendara.
Akhdanil Farikhi, Ketua PAC Ansor Jombang Kota mengatakan, tujuan utama kegiatan ini adalah berziarah ke makam para muassis pondok pesantren yang menjadi tonggak pendidikan dan perjuangan di Kabupaten Jombang.
“Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan, untuk berziarah ke makam para pendirinya. Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan ke komplek makam pendiri Pondok Pesantren Tebuireng,” ungkapnya.
Bupati Jombang, H. Warsubi, mengapresiasi inisiatif GP Ansor Jombang Kota dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Menurutnya, selain memperkuat silaturahmi dan semangat kebangsaan, kegiatan ini juga menjadi sarana mengenalkan kembali nilai-nilai perjuangan para kiai pendiri pesantren.
“Ini bukan sekadar touring, tapi perjalanan spiritual dan historis. Kita belajar menghargai jasa para ulama yang telah meletakkan dasar-dasar pendidikan dan kebangsaan,” ujar Warsubi.
Ia menambahkan, bahwa kegiatan seperti ini merupakan cermin keseimbangan antara spiritualitas, tradisi, dan kepedulian terhadap keselamatan masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi Ansor Jombang Kota yang bisa memadukan ziarah muassis dengan kampanye keselamatan. Ini bentuk nyata menjaga nilai dan juga menjaga nyawa,” ujarnya.
“Anak-anak muda Jombang jangan hanya semangat dalam organisasi, tapi juga harus menjadi pelopor dalam keselamatan berlalu lintas. Karena itu juga bagian dari akhlak dalam bermasyarakat,” imbuhnya.
Bupati Warsubi juga berharap kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin, tidak hanya untuk menjaga silaturahmi antar organisasi dan pemerintah Kabupaten Jombang, tetapi juga untuk mempererat kembali hubungan spiritual masyarakat Jombang dengan para pendiri pondok pesantren yang menjadi tonggak sejarah bangsa.
“Jombang ini kota santri, kota ulama. Kalau kita rawat nilai-nilai itu dengan kegiatan positif seperti ini, saya yakin generasi muda Jombang akan menjadi pelopor kebaikan di mana pun berada,” tutupnya.
Wakil Bupati H Salmanudin Yazid juga menambahkan pentingnya generasi muda menjaga akhlak dan nilai-nilai tradisi pesantren.
“Ziarah ini menjadi pengingat bahwa kemajuan hari ini tidak lepas dari perjuangan para muassis. Kita wajib menjaga warisan itu dengan akhlak dan kerja nyata,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan menekankan pentingnya keselamatan dalam berkendara. Ia menyampaikan bahwa kampanye safety riding harus terus digalakkan, terlebih dalam komunitas anak muda dan organisasi kepemudaan seperti Ansor.
“Ansor hari ini memberikan contoh bahwa berkendara itu tidak hanya soal gaya, tapi juga harus mematuhi aturan dan mengutamakan keselamatan,” tegasnya.
Dalam momen yang penuh makna itu, sebuah aksi simbolik turut memberi kesan mendalam. Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, menyerahkan helm berstandar SNI kepada 10 peserta terpilih, bukan sekadar hadiah melainkan pesan kuat akan pentingnya keselamatan di jalan. Helm itu menjadi simbol kepedulian, bahwa berkendara bukan hanya soal sampai tujuan, tetapi juga bagaimana melindungi diri dengan benar.
“Ziarah ini bukan sekadar perjalanan spiritual,” ujar Kapolres Ardi. “Menghormati para pendiri bangsa dan ulama harus sejalan dengan sikap tertib berlalu lintas. Apalagi di era sekarang, generasi muda sangat lekat dengan kendaraan, maka etika berkendara pun harus jadi bagian dari akhlak.”
Kegiatan “Riding to Muassis” ditutup dengan doa bersama dan tabur bunga di pusara KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menegaskan bahwa perjalanan ini adalah penghormatan terhadap warisan nilai yang tak lekang oleh zaman. (fit/lw)
Komentar untuk post