JOMBANG.TV – Bencana banjir yang merendam sejumlah desa selama tiga hari mulai berdampak serius bagi masyarakat. Bupati Jombang Mundjidah Wahab, sempat turun langsung memimpin proses penanganan bencana guna memastikan seluruh warga yang terdampak tertangani.
Inspeksi Mendadak ini dilakukan Bupati di lokasi banjir di Dusun Nglengkong, Desa Jatigedong, pada Sabtu (12/3) pagi, sekitar pukul 8.00 WIB. Sidak dilakukan bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Lokasi pertama yang didatangi yakni dapur umum yang ada di Dusun Gedang, Desa Jatigedong. Dilokasi ini, Bupati memastikan pasokan logistic makanan untuk warga terdampak banjir tercukupi.
Tak berhenti disitu, orang nomor satu ini juga sempat bergerak menyusuri rendaman air yang dalam tiga hari terkahir sudah merendam permukiman dan jalan-jalan desa.
“Untuk di Ploso ini yang paling besar. Tadi saya ke dapur umum menyiapkan nasi bungkusnya sampai 1.200. Itu malah sudah 3 kali. Kemudian untuk kesehatan warga, ini semua akan kita falisitasi gratis, saya minta ada posko kesehatan di beberapa titik. Kasihan mereka karena sudah mulai mengeluh gatal-gatal,” ujar Bupati Jombang, Mundjidah Wahab kepada wartawan di lokasi.
Usai bertemu dengan warga, Bupati sempat menghubungi Kepala Satuan Kerja (Satker) Penanganan Sungai BBWS. Melalui sambungan telfon, Mundjidah mengatakan banjir yang merendam Jombang rata-rata disebabkan luberan dari sungai milik BBWS.
“Kita sudah menyampaikan pada BBWS untuk penanganan sungai, karena sungai di Jombang ini kewenangan BBWS. Disambungan telfon tadi, kita dapat 3 program dari pusat, termasuk sungai ngotok ring kanal, kita dapat anggaran sekitar 90 miliar, kemudian avur watudakon kita dapat anggaran 60 miliar, dan untuk brantas itu sekitar 10 miliar,” kata Bupati.
Dikatakan Mundjidah, untuk pelaksanaan perbaikan sungai dan saluran akan dilaksanakan mulai bulan depan pada tahun 2022. “Itu dimulai bulan depan selesainya bulan Desember. Kita ini terus berupaya menangani banjir. Karena Jombang ini dialiri sungai yang besar-besar yang menjadi kewenangan BBWS,” bebernya.
Data Pusdalops BPBD jombang, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jombang tiga hari ini mulai berangsur surut. Banjir masih terpantau di Kecamatan Sumobito dengan ketinggian air 20-70 cm, Kecamatan Ploso 10-70 cm ketinggian air, Kecamatan Tembelang 50-60 cm ketinggian air, Kecamatan Kudu 20-80 cm ketinggian air dan Kecamatan Ngusikan 10-60 cm ketinggian airnya.
Mundjidah memerintahkan seluruh perangkat daerah untuk melakukan mitigasi bencana secara terukur agar penanganan banjir bisa diselesaikan. (jb2/adm)
Komentar untuk post