• About
  • Contcat Us
Selasa, 15 Juli, 2025
Jombang TV
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Login
  • Home
  • BERITA
  • POLITIK DAN PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • INFO
  • HIBURAN
  • Berita Foto
  • Home
  • BERITA
  • POLITIK DAN PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • INFO
  • HIBURAN
  • Berita Foto
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jombang TV
Home POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Sekolah Rakyat Jombang: Ketika Ambulans Desa Mengantar Harapan

Fit Oleh Fit
14 Juli 2025
0
Sekolah Rakyat Jombang: Ketika Ambulans Desa Mengantar Harapan
126
DIBAGIKAN
178
DILIHAT
Share on FacebookShare on TwitterWhatsApp

JOMBANG.TV — Di halaman Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Mojoagung, Jombang, Senin (14/7/2025), anak-anak itu turun dari ambulans desa sambil merapat pada ibunya, menggenggam tas lusuh yang penuh mimpi.

Bukan pasien yang dibawa, melainkan harapan: anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berkumpul di satu titik, saling bertukar senyum canggung, siap memulai hidup baru di sekolah yang akan mereka sebut rumah.

BacaJuga

Sorotan Dewan Dijawab, Bupati Warsubi Prioritaskan Infrastruktur dan Ekonomi Rakyat

Tak Sekadar Olahraga: Ribuan Warga Jombang Satukan Langkah di Hari Koperasi ke-78

Bukan sekadar sekolah, tapi Sekolah Rakyat (SR), sebuah ruang belajar berasrama, gratis, dan jadi rumah bagi asa-asa yang lama redup. Di tangan mereka, tas-tas besar dijinjing. Bukan berisi obat-obatan, tapi pakaian sederhana, selimut, dan mimpi yang dulu hampir putus di jalan.

Samsul (53) melangkah paling dulu. Di sisinya, Ani (52), istrinya yang penyandang disabilitas, menggandeng dua anak perempuan mereka, Nisa (17) dan Jingga (13). Tak ada kursi roda mewah, hanya genggaman tangan dan doa.

“Alhamdulillah, sekolah ini gratis. Anak saya bisa sekolah lagi,” bisik Ani pelan, membenahi jilbab Nisa yang tampak canggung dengan keramaian pagi itu.

Ambulans Desa yang Membawa Mimpi
Pagi itu, ambulans desa bukan kendaraan duka. Tapi kendaraan harapan. Sumaningsih (56) berdiri di samping mobil ambulans yang baru saja menurunkannya.

Tangannya gemetar menuntun Dwi Afika (13), anak semata wayangnya. “Dulu saya pasrah. Makan saja susah, apalagi sekolah,” katanya, suaranya bergetar menahan haru.

Dulu, Dwi harus berhenti sekolah karena ibunya tak lagi kuat membayar iuran. Kini, ia berdiri di halaman SR, memeluk tas berisi baju ganti dan buku catatan baru. “Nanti kalau lulus mau kerja kantoran,” gumamnya pelan, mimpi sederhana yang jadi istimewa.

Kasur Belum Bersprei, Tapi Harapan Sudah Terbentang


Di bangunan semi permanen itu, Andik Minarto, Kepala SR, tampak sibuk menata kasur-kasur baru. Beberapa masih polos, sprei belum tiba. Tapi wajah para guru justru sumringah.

“Hari ini bukan cuma pembukaan sekolah. Ini pembukaan masa depan,” kata Andik, sambil mengelap keringat di pelipis.

Total ada 100 anak, 50 SMP, 50 SMA. Mereka ditangani 18 guru, dibantu wali asrama, operator, juru masak, hingga satpam yang berjaga. Semua tahu, pekerjaan mereka bukan sekadar menggaji diri sendiri, tapi menumbuhkan mimpi di tanah yang lama gersang oleh kemiskinan.

“Kurikulumnya sama seperti sekolah reguler. Bedanya, anak-anak tinggal di sini, kami bentuk karakternya, kami rawat. Semuanya gratis. Tidak ada pungutan sepeser pun,” jelas Andik, mantan Waka Kurikulum SMKN 3 Jombang.

Seragam Baru, Harga Diri yang Kembali
Seragam belum datang semua. Beberapa siswa datang dengan baju seadanya. Tapi momen paling menohok justru terjadi di bawah tenda sederhana di halaman SR.

ADVERTISEMENT

Purwanto, Asisten I Setdakab Jombang, berdiri mendampingi seorang anak laki-laki kurus. Tangannya membantu memasangkan kemeja putih ke tubuh kecil itu. Di belakangnya, orang tua siswa menahan air mata.

Baju putih itu mungkin tipis. Tapi bagi anak itu dan 99 temannya yang lain, seragam ini berarti: Negara masih ada. Bahwa di balik gedung-gedung mewah di kota, masih ada pemerintah yang mau melihat anak-anak desa punya seragam baru, buku baru, dan harapan yang tak lagi diusir kemiskinan.

Sekolah Rakyat: Tentang Keadilan, Bukan Sekadar Amal
Malam nanti, anak-anak itu tidak pulang. Mereka akan tinggal di asrama, berbagi cerita, saling mengenal. Ada kegiatan keagamaan, ada doa bersama, ada guru yang menenangkan tangis anak-anak yang kangen rumah. Pelan-pelan, mereka belajar bahwa di dunia ini, mereka tak sendiri.

Sekolah Rakyat bukan proyek belas kasihan. Ia lahir dari keyakinan bahwa pendidikan adalah hak, bukan hadiah bagi yang mampu bayar. Di Jombang, di lapangan berdebu itu, kasur-kasur tanpa sprei jadi saksi. Bahwa mimpi boleh sederhana, tapi perjuangan untuk mewujudkannya harus luar biasa. (Fit)

Tags: Abah WarsubijombangKemensosSekolah rakyatSR

Berita Terkait

Jombang–Bengkulu Selatan Jajaki Kerja Sama Agraris Lewat Silaturahmi Strategis

Jombang–Bengkulu Selatan Jajaki Kerja Sama Agraris Lewat Silaturahmi Strategis

3 hari yang lalu
173
Ali Fikri Berpulang, Bupati Warsubi Sampaikan Duka Mendalam untuk Sosok Pemimpin Tegas

Ali Fikri Berpulang, Bupati Warsubi Sampaikan Duka Mendalam untuk Sosok Pemimpin Tegas

4 hari yang lalu
172
Direktur Panglungan: Setiap Jengkal Lahan Harus Menghasilkan

Direktur Panglungan: Setiap Jengkal Lahan Harus Menghasilkan

5 hari yang lalu
205
Langkah Konkret Putus Rantai Kemiskinan, Bupati Jombang Teken MoU Sekolah Rakyat

Langkah Konkret Putus Rantai Kemiskinan, Bupati Jombang Teken MoU Sekolah Rakyat

5 hari yang lalu
207
Gus Wabup Pastikan Seragam Gratis SD-SMP Tanpa Potongan, Penjahit Raup Untung Lebih Besar

Gus Wabup Pastikan Seragam Gratis SD-SMP Tanpa Potongan, Penjahit Raup Untung Lebih Besar

1 minggu yang lalu
195
Fraksi Gerindra Soroti Defisit dan Penurunan PAD dalam P.APBD Jombang 2025

Fraksi Gerindra Soroti Defisit dan Penurunan PAD dalam P.APBD Jombang 2025

1 minggu yang lalu
211
Next Post
Ketua PKK Jombang Tekankan Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor Atasi Kekerasan Perempuan dan Anak

Ketua PKK Jombang Tekankan Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor Atasi Kekerasan Perempuan dan Anak

Bupati Warsubi Menyapa Asa: Sekolah Rakyat Jombang Dimulai

Bupati Warsubi Menyapa Asa: Sekolah Rakyat Jombang Dimulai

Foto : Ilustrasi

Pemuda Asal Tembelang Ditemukan Meninggal di Hutan Jatiduwur, Diduga Alami Depresi Usai Putus Cinta

Bus Sugeng Rahayu Hantam Truk Gandeng di Jombang, Sopir Terjepit

Bus Sugeng Rahayu Hantam Truk Gandeng di Jombang, Sopir Terjepit

Komentar untuk post

Cari Berita

Trending News

  • Dari GPMN ke Gema Puan untuk Pilpres 2024

    Gema Puan : Relawan Jokowi Mulai Panik

    8656 Dibagikan
    Share 3462 Tweet 2164
  • Polisi Lumpuhkan Pria Bersenjata Tajam Yang Mengamuk di Mako Polres Jombang

    4646 Dibagikan
    Share 1858 Tweet 1162
  • Serentak se-Indonesia Warga Thoriqoh Shidiqiyah Persiapkan Peringatan Maulid Nabi

    3674 Dibagikan
    Share 1470 Tweet 919
  • Diskon PPnBM 100% Berlanjut, Ini Deretan Harga Mobil Toyota

    2608 Dibagikan
    Share 1043 Tweet 652
  • Hasil Dua Kali Swab Bupati Jombang Positif Covid-19

    2060 Dibagikan
    Share 824 Tweet 515
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jombang TV

PT. Kahuripan Loka Media, menyajikan berita dan hiburan terkini, aktual dan terpercaya dari wilayah Jombang dan sekitarnya.

© 2016 - 2025 PT. Garuda Media Telematika

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA
  • POLITIK DAN PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • PENDIDIKAN
  • KRIMINAL
  • EKONOMI
  • BERITA FOTO

© 2016 - 2025 PT. Garuda Media Telematika

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In