JOMBANG.TV – Aula SMKN 3 Jombang pada Selasa (9/9/2025) seakan menjelma menjadi panggung kebersamaan. Suasana merah-biru mewarnai ruangan.
Di setiap sudut aula berdiri booth UMKM yang menyajikan jajanan khas Jombang. Perayaan ulang tahun ke-20 HIMPAUDI kali ini juga dirangkaikan dengan Gebyar Akademi ABC, yang menjadikan Jombang sebagai kota ke-75 dari 105 titik kunjungan di seluruh Indonesia.
Sejak pagi, peserta sudah berdatangan. Semua mengenakan seragam Himpaudi bernuansa biru. Ada pula yang tampil dengan hiasan kepala berbentuk koki, topi tinggi berwarna putih yang dihiasi sentuhan merah dan biru khas produk ABC.
Suara riuh terdengar ketika lomba memasak kreasi pedas dimulai. Ada yang menyajikan ayam crispy saus pedas, ada yang menyajikan lumpia tahu dengan saus merah menyala. Aroma bawang pun menyeruak, bercampur dengan aroma gurih saus dan bumbu dapur.
“Rasanya deg-degan, tapi seru sekali! Jarang-jarang guru PAUD bisa tampil seperti koki profesional begini,” ujar Sulastri, salah seorang peserta yang sibuk menata sajiannya di piring saji sambil tertawa lebar.
Di sampingnya, tim lain berteriak heboh ketika saus yang dituang ke ayamnya terlalu pedas membuat mata berair. Namun bukan hanya air mata pedas, tawa pun mengalir deras, mencairkan suasana perlombaan.
Ketua Himpaudi Jombang, Purnomo menegaskan pentingnya momentum 2 dekade Himpaudi. Dua puluh tahun ini menurutnya adalah perjalanan penuh pengabdian.
“Kado terbesar bagi kami adalah adanya kesetaraan antara lembaga formal dan non-formal, serta kesejahteraan guru PAUD. Kami ingin terus mendorong kualitas pendidikan usia dini agar semakin maju dan profesional,” ungkapnya.
Menurutnya, Bunda PAUD periode ini, Hj. Yuliati Nugrahani Warsubi, bukan sekadar hadir sebagai simbol, melainkan sosok yang benar-benar hidup di tengah perjuangan guru PAUD.
“Kepeduliannya begitu besar, tak hanya terucap dalam kata-kata, tetapi tercermin dalam setiap langkah nyata. Ia ibarat pelita yang memberi cahaya, memastikan para pendidik anak usia dini di Jombang tidak berjalan sendirian, melainkan bersama menuju kesejahteraan dan kualitas pendidikan yang lebih baik,” tambah Purnomo.
Sementara itu, Hj. Yuliati Nugrahani Warsubi, Bunda PAUD Jombang hadir dengan senyum yang selalu hangat menyapa para pendidik PAUD.
Yuliati menyampaikan refleksinya tentang masa depan generasi emas Indonesia. “Pendidikan anak usia dini adalah pondasi. Mendidik anak harus dengan kasih sayang, kesabaran, dan keteladanan. Bermain, bercerita, hingga memberi ruang eksplorasi adalah cara terbaik agar mereka tumbuh dengan pola pikir berkembang (growth mindset),” ungkap Yuli.
“Dari sinilah akan lahir generasi yang hebat, bermartabat, dan siap membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Pernyataan itu seakan menggema di dalam aula, berpadu dengan semangat para peserta lomba memasak.
Di meja panjang yang disiapkan panitia, deretan kreasi pedas mulai tersaji. Ada ayamsaus korea pedas, lumpia tahu saus pedas dengan hiasan cabai melingkar hingga mie pedas yang dihias meriah dengan ornamen tradisional.
Semua ditata dengan penuh kreativitas, seakan tidak hanya menyajikan rasa, tetapi juga cerita tentang cinta dan dedikasi.
Perayaan ini pun ditutup dengan senyum lebar dan tawa yang masih tersisa di wajah para peserta. Dari aroma pedas yang memenuhi aula hingga semangat kebersamaan yang terasa hangat, dua dekade HIMPAUDI dirayakan dengan penuh makna. Dari Jombang, optimisme itu mengalir: mendidik anak sejak dini adalah kunci melahirkan generasi emas Indonesia. (FIT)
Komentar untuk post