JOMBANG.TV— Jumat siang yang terik tak menyurutkan semangat Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani, untuk menyapa langsung warga Kampung Si Besut, Desa Kaliwungu.
Didampingi jajaran PKK setempat, ia menyusuri gang-gang kecil penuh tanaman hijau, meninjau pengelolaan sampah dan kegiatan pemberdayaan warga yang mengakar dari bawah.
Kunjungan yang berlangsung usai pengukuhan pengurus TP PKK Kabupaten Jombang itu dilangsungkan pukul 13.30 WIB, tepat setelah seremonial resmi usai. Namun, suasana di Kampung Si Besut jauh dari kaku. Warga dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, ibu-ibu PKK, hingga anak-anak remaja menyambut dengan antusias.
Yuliati tak mampu menyembunyikan rasa bangga dan harunya.
“Saya bangga dan terharu. Kampung Si Besut menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari lingkungan paling kecil, dari rumah, gang, hingga RT. Ini bukan sekadar bersih secara fisik, tapi juga bersih dari hati, dengan semangat kolektif yang luar biasa,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia juga menyoroti pentingnya kemandirian dalam membangun desa. Dan menawarkan bantuan apa yang dibutuhkan untuk menopang giat menjaga iklim dan lingkungan. Ketika dijawab yang dibutuhkan adalah mesin pencacah plastik, Yuliati kembali takjub.
“Panjenengan justru minta kail, bukan minta ikan. Ini luar biasa. Saya salut. Insyaallah akan kita upayakan mesin pencacah plastiknya. Semangat seperti ini yang harus ditularkan ke seluruh penjuru Jombang,” tegas Yuliati, yang juga meminta agar warga Kampung Si Besut bersedia menjadi pelatih untuk desa-desa lain.
“Saya minta agar kampung ini menjadi pusat pelatihan. Bukan hanya untuk menunjukkan hasil, tapi mengajarkan prosesnya. Mulai dari memilah sampah, membuat eco brick, sampai mengolah toga jadi produk bernilai,” pintanya.
Selama kunjungan, rombongan menyaksikan secara langsung praktik-praktik lingkungan yang dilakukan warga. Mulai dari pemilahan sampah, pembuatan kompos, pengolahan tanaman toga menjadi makanan dan minuman bergizi, hingga kerajinan tangan dari limbah plastik.
Salah satu titik yang paling menarik perhatian adalah Posyandu RT 07/RW 03. Di sini, warga tidak hanya menerima layanan kesehatan, tetapi juga belajar soal gizi dan produksi makanan sehat hasil olahan PKK.
Ketua RT 07, Sunarto, menuturkan bahwa keberadaan mesin pencacah plastik menjadi salah satu langkah kunci dalam mengelola limbah rumah tangga.
“Mesin ini sangat membantu kami memilah dan mendaur ulang sampah plastik. Sekarang warga jadi semangat mengumpulkan dan mengolah, bukan lagi membuang sembarangan. Semoga Ibu Yuliati nanti melalui pemerintah Kabupaten Jombang bisa memberikan bantuan itu sehingga memudahkan kami dalam proses pengolahan sampah,” jelasnya.
Dampak ekonomi dari kegiatan lingkungan ini pun mulai terasa. Barang bekas diolah menjadi aneka kerajinan seperti tas, keset, tudung saji, bunga hias, dan taplak meja. Produk-produk ini tak hanya mempercantik rumah warga, tapi juga laku dijual.
Ketua Pokja IV TP PKK Kaliwungu, Santi, menyatakan rasa bangganya terhadap peran aktif warga.
“Yang membuat kami bangga, semua ini muncul dari inisiatif warga sendiri. Kami dari TP PKK hanya memfasilitasi, sisanya adalah kerja keras dan cinta warga pada kampungnya,” ujarnya.
Kampung Si Besut kini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara warga dan kelembagaan masyarakat seperti PKK bisa menciptakan perubahan lingkungan yang berkelanjutan.
Yuliati sangat berharap, semangat dan praktik baik ini segera ditularkan ke desa-desa lainnya.
“Kita punya modal besar di sini: semangat, cinta lingkungan, dan gotong royong. Saatnya Si Besut jadi inspirasi Jombang,” pungkas Yuliati sebelum melanjutkan tur keliling kampung untuk menanam pohon bersama warga. (Fit)
Komentar untuk post