JOMBANG.TV – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang bakal melakujan normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan. Hal itu diungkapkan usai banjir melanda di sejumlah titik di wilayahnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Jombang, Wiko F Diaz menyampaikan, bahwa air mulai menggenangi permukiman warga sejak Senin dini hari, dipicu naiknya debit sungai secara drastis akibat curah hujan ekstrem.
“Pagi ini, berdasarkan pemantauan terakhir pukul 09:30 WIB, genangan terparah terjadi di Desa Kademangan, Mojoagung, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Air masuk ke rumah-rumah warga dan menutup akses jalan desa,” ucapnya, Senin 09/06/25.
Selain curah hujan tinggi, banjir juga disebabkan sejumlah sungai yang mengalami sedimentasi serta pendangkalan. Oleh karenanya, Pemkab akan berkoordinasi dengan BBWS untuk melakukan normalisasi singai.
“Kita tetap berkoordinasi dengan yang punya wilayah yakni BBWS, agar segera dilakukan normalisasi sungai sehungga luapan tidak terus terjadi setiap tahun,” terang Wiko.
Dikatakan, Pemkab Jombang juga berkoordinasi dengan aparat desa setempat dalam pemantauan situasi dan langkah-langkah penanganan darurat. Hingga saat ini, belum ada laporan terkait korban jiwa, pengungsian massal, maupun kebutuhan logistik mendesak.
“Kami tadi kirimkan bantuan logistik berupa bahan makanan yang dibutuhkan warga terdampak banjir,” pungkasnya.
Sebelumnya, banjir terjadi di 13 titik di 5 Kecamatan di Jombang dengan ketinggian air bervariasi mulai dari 50-150 centimeter, dikarenakan hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (08/06/25) sore hingga Senin (09/06/25) dini hari.
Lokasi yang terdampak banjir diantaranya, wilayah Mojoagung, beberapa desa lainnya juga dilaporkan tergenang, antara lain Desa Tejo, Mojotrisno (Dusun Sanan), Janti (Dusun Kagulan), dan Mancilan (Dusun Bandaran). Ketinggian air di lokasi-lokasi tersebut berkisar antara 30 hingga 60 sentimeter.
Di Kecamatan Mojowarno, tepatnya di Desa Catak Gayam dan Selorejo (Dusun Mojodadi). Di Kecamatan Kudu, air menggenangi Desa Tapen (Dusun Tapen Lor) dan Desa Bakalanrayung.
Kecamatan Sumobito dan Kesamben juga terdampak, masing-masing di Desa Jogoloyo, Palrejo, Balongsono (Dusun Taluk Kidul), dan Desa Pojok Kulon (Dusun Sambigelar).
Selain permukiman dan lahan pertanian, banjir juga merendam area Pondok Pesantren Darul Ulum di Rejoso, Kecamatan Peterongan. Sungai Rejoso yang melintas di wilayah tersebut tidak mampu menampung debit air, sehingga menyebabkan luapan ke kompleks pondok.(tam)
Komentar untuk post