JOMBANG.TV — Pagi di Balai Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Jombang, terasa berbeda, Sabtu (28/06/2025), Deru mobil rombongan Bupati Jombang, H. Warsubi, berhenti di halaman balai desa. Turun bersama beliau, Ketua TP PKK Yuliati Nugrahani, Wakil Bupati Salmanudin Yazid, serta Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan.
Para pejabat kabupaten ini tidak datang dengan tangan kosong, mereka membawa semangat silaturahmi, gotong royong, dan secarik harapan untuk akses jalan yang lebih layak bagi Desa Jipurapah yang tak pernah tersentuh selama bertahun-tahun.
Jadi, meskipun ada upaya perbaikan, sebagian jalanan di Jipurapah, khususnya akses ke Dusun Kedungdendeng justru belum tersentuh perbaikan selama setidaknya beberapa tahun lamanya.
Di pendopo balai desa, suasana hangat tercipta. Warga menyambut dengan suguhan sederhana nan menggugah selera: nasi jagung hangat, sayur lompong, urap-urap, rempeyek ikan klotok, kare ayam kampung, plus sambal teri terasi yang pedasnya ‘nampol’. Dalam suapan pertama, terasa keakraban tanpa jarak antara pemimpin dan rakyatnya.
Silaturahmi Berbuah Rencana Besar
Kepala Desa Jipurapah, Hadi Sucipto menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah daerah. Ia menyinggung pentingnya perbaikan Jalan Kedungdendeng akses vital yang selama ini menjadi keluhan warga.
“Silaturahmi yang sekaligus survei jalan Kedungdendeng ini diharapkan bisa membawa Jipurapah jadi lebih baik. Terima kasih atas perhatian Abah Bupati, Pak Kapolres beserta jajarannya. Mbok bilih saget nambah malih damel pojok klitik di anggaran perubahan,” ujarnya setengah berkelakar, disambut tawa rombongan.
Tak lupa ia mengucap terima kasih untuk pembenahan jalan yang sudah dianggarkan Pemkab Jombang sejumlah Rp 2 miliar, serta lima rit sirtu dari Kapolres Jombang. “Siapa tahu bisa dianggarkan tiap tahun,” katanya disambut tepuk tangan warga.
Kapolres AKBP Ardi Kurniawan pun menegaskan dukungan pihak kepolisian dalam membantu percepatan pembangunan.
“Ini berkat perhatian Abah Bupati dan Gus Wakil Bupati. Jalan ini memang harus segera diperbaiki untuk mendukung akses ekonomi dan pendidikan warga,” kata Kapolres.
Ekonomi Pancasila, Keadilan untuk Semua
Dalam suasana akrab, Abah Warsubi menegaskan bahwa semua ini adalah wujud pengabdian pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, kami bersama Pak Kapolres menyalurkan baksos dalam rangka Hari Bhayangkara. Semua untuk masyarakat, agar jalannya layak, ekonomi bergerak, pendidikan dan kesehatan pun terdukung,” tutur Warsubi.
Ia memaparkan bahwa Pemkab Jombang sudah menganggarkan Rp 2 miliar di PAK untuk perbaikan Jalan Kedungdendeng. Namun karena status jalan, perlu kolaborasi lintas instansi, dari Kapolres hingga Kodim.
“Daripada dipaving, sebaiknya dicor 20 cm, dibangun yang kuat. Kami ingin, insyaallah kalau diijabahi Allah, karya bakti bisa tiap tahun. Tahun ini dengan Pak Dandim, tahun depan bisa dengan Pak Kapolres. Semua demi keadilan sosial, sesuai sila ke 5 Pancasila. Dengan tetap memperhatikan aturan perundang-undangan,” tegasnya.
Warsubi juga menegaskan bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Kalau semua pihak terkait mau duduk bersama, pembenahan jalan di Jipurapah pasti bisa diwujudkan.
Meninjau Jalanan Rusak, Turun Tangan Langsung
Usai sarapan, rombongan bergerak ke Dusun Kedungdendeng. Jalanan paving yang mulus di awal, perlahan berganti menjadi jalur bebatuan terjal, menanjak dan menurun, dengan permukaan tanah geragal yang rapuh jika hujan turun.
Debu beterbangan ketika dilewati, dan di beberapa titik terlihat cekungan lumpur yang sewaktu-waktu bisa berubah menjadi kubangan licin.
Di titik terparah, jalan tak lagi tampak seperti jalur desa pada umumnya. Hanya jalur tanah berbatu yang dilalui warga dengan sepeda motor. Di sinilah Warsubi, Gus Wabup, dan Kapolres turun langsung. Bahkan Yuliati Nugrahani juga tak ketinggalan membantu sang suami.
Mereka menyusuri jalur yang hanya bisa dilewati perlahan, meninjau sisi-sisi tebing tanah yang rawan longsor, dan tanpa ragu ikut mencangkul, menimbun batu kerikil, menguruk pasir, dan memberi instruksi teknis. Beberapa alat berat sudah disiapkan di lokasi yang lebih datar untuk mempercepat penanganan darurat.
Ada 26 titik jalan rusak parah yang akan dibenahi. Pemerintah Kabupaten Jombang menargetkan proses pengecoran dimulai September mendatang, agar jalur vital penghubung antar dusun ini tak lagi hanya berupa jalan tanah geragal yang membelah kebun dan sawah.
Di tengah lumpur, debu, dan batu tajam, optimisme tumbuh. Pagi di Jipurapah Sabtu itu bukan sekadar sarapan nasi jagung, melainkan secercah harapan bahwa gotong royong dan kepedulian nyata bisa membuka jalan lebih mulus untuk masa depan desa. (Fit)
Komentar untuk post