JOMBANG.TV– Pemerintah Kabupaten Jombang terus mendorong inovasi dalam sektor pangan dan pertanian melalui program Bapak Asuh. Program ini menjadi terobosan Bupati Jombang, H. Warsubi, untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
Sebagaimana diketahui, program bapak asuh mempertemukan perusahaan besar dengan UMKM, pelaku usaha, hingga sektor pertanian. Tercatat ada delapan perusahaan yang terlibat, di antaranya PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Cheil Jedang Indonesia (CJI), PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), AFCO Group, Bank Jatim Cabang Jombang, PT BPR Bank Jombang Perseroda, PT Aksha Karunia Mill, serta Bank Syariah Indonesia (BSI). Mereka berkolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mendampingi para pelaku usaha di Kabupaten Jombang.
Panen Perdana Program Bapak Asuh
Sebagai implementasi di sektor pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang menggandeng AFCO Group untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada petani. Program ini ditandai dengan panen perdana padi menggunakan Mikroba Cair Organik (MCO) di lahan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tembelang, Selasa (26/8/2025).
Agung Wicaksono selaku Bapak Asuh Pertanian Jombang menyampaikan, program Bapak Asuh ini menjadi langkah awal kolaborasinya dengan Pemerintah Kabupaten Jombang untuk memajukan pertanian melalui mekanisasi, efisiensi biaya produksi, dan kepastian serapan pasar.
“Ke depan kami akan mendukung petani dalam penyediaan benih, pupuk, hingga penyerapan hasil panen dengan mengedepankan pertanian organik. Panen perdana hari ini membuktikan bahwa hasil dengan pupuk organik bisa lebih baik, sehingga kesejahteraan petani Jombang bisa semakin meningkat,” ujar Agung.
“Kami memulai kerja sama ini dengan harapan pertanian Indonesia, khususnya di Jombang, bisa lebih maju melalui mekanisasi, biaya produksi yang lebih efisien, dan kepastian serapan pasar. Program bapak asuh ini menjadi contoh pertama dengan AFCO Group sebagai bapak asuh petani,” tambahnya.
Sadewa Bayu Adji, General Manager IFSS AFCO Group menambahkan, program bapak asuh ini tidak berhenti di Tembelang. AFCO Group bersama Dinas Pertanian berencana memperluas demplot MCO ke sejumlah BPP lain seperti Sumobito, Bareng, Jogoroto, dan Ploso.
Sebelum perluasan, lanjut dia, akan dilakukan lokakarya bersama para penyuluh pertanian lapangan (PPL) se-Kabupaten Jombang untuk menyusun pola kerja sama dan memperkenalkan bioteknologi pertanian berbasis organik seperti hari ini.
Efisiensi Biaya dan Peningkatan Produksi
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Ir. Moch Rony menjelaskan, penerapan MCO memberikan hasil positif. “Dari uji coba di BPP Tembelang, pemakaian pupuk kimia bisa ditekan, sementara produksi padi justru meningkat. Rata-rata hasil ubinan mencapai lebih dari 7 ton per hektare,” jelasnya.
Rony menambahkan, analisa usaha tani menunjukkan biaya pokok produksi (HPP) turun signifikan. Dengan MCO, HPP mencapai Rp 3.058 per kilogram, sementara tanpa MCO Rp 3.706 per kilogram. “Ada selisih Rp 706/kg, ini artinya petani lebih hemat dan tetap mendapatkan hasil panen berkualitas,” terangnya.
Selain padi, kerja sama juga diarahkan untuk komoditas jagung, mulai dari penyediaan benih, pupuk, hingga penyerapan hasil panen. “Kami ingin memastikan petani mendapatkan pendampingan hulu hingga hilir, termasuk kepastian harga,” sambung Rony.
Komitmen Menuju Jombang Sejahtera
Melalui program bapak asuh ini, Pemerintah Kabupaten Jombang berharap sektor pertanian dapat lebih efisien, produktif, dan ramah lingkungan. AFCO Group pun berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas MCO agar tidak hanya menjadi pembenah tanah, tetapi juga sebagai sumber nutrisi yang lengkap bagi tanaman.
“Ini merupakan wujud nyata dari tagline kepemimpinan Abah Bupati Warsubi: Kobarkan Mantra Astacita – Kolaborasi Bersama Mewujudkan Jombang Maju dan Sejahtera melalui Asta Cita,” pungkas Rony. (Fit)
Komentar untuk post